Senin, 28 Februari 2011

Masalah Pendidikan di Indonesia


Peran Pendidikan dalam Pembangunan
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.

Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.
Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”

Burung, sebuah anugrah atau Pembawa Bencana


Membandingkan sebab musabab kehadiran burung di jakarta, bukanlah pekerjaan mudah, apalagi jika kita membandingkannya dengan singapura atau melbourne . kondisi lingkungan alamnya saja sudah sangat berbeda belum lagi faktor manusianya .
Singapura adalah sebuah lingkungan kota dengan proporsi kawasan hijau yang ideal, meskipun tidak sepenuhnya alami. Hijaunya juga tidak sekadar hijau royo-royo, tetapi hijau berkicau .
Hal ini terwujud karena daerah kawasan hijau disingapura sengaja dikembangkan. Dikawasan ini, pemerintah tidak hanya menyediakan pakan bagi satwa liar (seperti burung dan tupai) tetapi juga menyedeiakan air untuk menunjuang kehidupan liar(wildlife). Model seperti ini disebut pembangunan berwawasan biologi. Menurut mantan menteri lingkungan hidup .
Selain itu masih ada kawasan hutan/hijau semenanjung malaka (malaysia barat) yang ikut menunjang kelestarian kehidupan liar disingapura. Burung jalak pun merasa aman berkeliaran, bahkan di kawasan ramai seperti Orcgard Road yang terkenal itu .
Melbourne lebih hebat daripada disingapura. Selain lingkungan kota mendukung, masyarakatnya juga pro burung dan satwa liar lainnya . burung rossella masuk runag kerja atau rumah,itu hal biasa. Masyarakat pun menyediakan pakan dan minuman unutk burung dihalaman belakang rumah mereka,agar burung-burung itu betah berkunjung tinggal disana.
Bagaimana dengan di jakarta ? di jakarta kawasan hijau terus terkikis dari wamtu ke waktu. Setelah kemayoran , kini giliran muara angke yang menjadi korban penggusuran. Kawasan hijau yang tersisa kini merupakan kantong-kantong yang relatif sempit dan tidak saling berhubungan, dengan demikian kawasan semkin terlihat sempit.
Program penghijauan dijakarta umumnya baru terbatas menciptakan royo-royo baru sebatas memnuhi kebutuhan manusia , belum banyak menyentuh kehidupan satwa liar. Mereka menyediakan makanan hanya untuk mengkap burung. Anak kecil memakai ketapel sedangkan orang dewasa memanggul senapan, itulah yang ada dijakarta. Ketika ada seekor burung bagus, seluruh warga RT sibuk menangkapnya.
Ditangan manusia Tuhan menaruh kepercayaannya kepada makhluk hidup untuk melestarikan budayanya. Selain itu gunakan akal seperti para leluhur ditanah sunda “Burung hiber ku jangjangna, urang hidup ku akalna” yang artinya burung terbang dengan sayapnya, kita hidup dengan akalnya. Begitu juga dengan burung adalah sebuah anugrah dari Tuhan yang Maha Kuasa.

Nama Tari-Tarian Khas Daerah Adat Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia


1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Tari Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Tari Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Tari Tradisional : Tari Piring, Tari payung
4. Provinsi Riau
Tari Tradisional : Tari Tanduk, Tari Joged Lambak
5. Provinsi Jambi
Tari Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Tari Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek
7. Provinsi Lampung
Tari Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting
8. Provinsi Bengkulu
Tari Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadei Teminang
9. Provinsi DKI Jakarta
Tari Tradisional : Tari Topeng, Tari Yapong
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Tari Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Tari Tradisional : Tari Serimpi, Tari bambangan Cakil
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Tari Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Tari Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo
14. Provinsi Bali
Tari Tradisional : Tari Legong, Tari Kecak
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Tari Tradisional : Tari Mpaa Lenggo, Tari Batunganga
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Tari Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Tari Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Tari Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gong
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Tari Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Tari Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Tari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Tari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas
25. Provinsi Maluku
Tari Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Tari Tradisional : Tari Musyoh, Tari Selamat datang
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Tari Tradisional : Tari Wira, Tari Suru Boek

Bangkitnya Musik Reggae Indonesia


Musik reggae Indonesia telah bangkit. Hal ini ditandai munculnya musisi-musisi reggae yang ikut meramaikan industri musik Indonesia yang dari jaman ke jaman powered by Pop music. Banyaknya media-media yang mengangkat tema tentang perkembangan musik reggae di Indonesia belakangan ini juga merupakan sebuah indikasi “the uprising of Indonesia reggae music” telah dimulai.
                Kita mengenal Mas Tony Q Rastafara , Steven and Coconut Trees, Souljah, Ras Muhammad, Pasukan Lima Jari, UpRising, Gangstarasta, Joni Agung and Double T sebagai “reggae musicians” yang turut meramaikan jagad musik reggae tanah air. Kabar gembira buat kita semua karena kita tidak lagi harus susah payah untuk bisa mendengarkan sebuah alunan musik reggae. Sekarang sudah banyak radio station yang sesekali memutarkan musik reggaa, bahkan berkali-kali. :D
Tahun 2003 kita gempar dengan musik Punk, Melodic (atau Mellowdic?) yang ditandai dengan “hijrah” nya Superman Is Dead ke Sony BMG recods juga Endank Soekamti yang makin Enndaaang… kemudian setahun berikutnya kita gempar dengan musik “New Wave” ala The Upstair dan dengan mudah menemukan anak2 Putih ABu-abu (baca: SMA) dan Biru Putih (baca: SMP) berdandan seperti Jimmy The Upstairs, lalu distorsi gitar dengan sound 70′an menandai booming-nya musik Rock N Roll and Garage. Sayangnya kita lebih banyak disuguhi penampilan-penampilan “flashback” tanpa sedikit mengurangi rasa apresiasi terhadap musik mereka dan juga tidak bermaksud mengatakan kreativitas mereka mundur ke belakang namun gw lebih bangga jika muncul The Donnas – The Donnas Indonesia. Jreng-jreng…
Kembali pada judul pembahasan, kita  berharap ini akan jadi sebuah “signal” bagi para major labels untuk lebih mengapresiasi musik reggae. Untuk lebih meng-komersial-kan – tanpa membuat si artis jadi “sapi perahan”, budak kapitalis. Kita semua (khususnya reggae lovers) tentu ingin menyaksikan musisi-musisi reggae tanah air bisa on air di station TV swasta, muncul dalam acara2 komersil, acara-acara live music, jadi guest di acara2 MTV, dapet tempat di program2 MTV “tanpa menganggap musik Pop yang selama ini banyak mendominasi acara-acara TV sbg musik yang membosankan”.

Best Friend Poems

The world seems pleasant as we are able to communicate and express ourselves. We require constant assurance that our decisions are right and we are on the right track. This is confirmed by our friends who love us unconditionally. Marriage too is also about friendship. Amidst the challenges of aspirations, living, responsibility and success, a best friend is a solace in this world.
            All of us have felt the need to dial up long distance and just hear the voice of our best friend and feel a gentle peace overwhelm us. This is the beauty of friendship and we feel much at peace while communicating with our best friend. Owing to distance or personal priorities, the test of time often poses a problem in maintaining the friendship. Special days like birthdays or anniversaries are the best way to call or meet your best friend.
            Space is essential in every relationship. Holding grudges is not a part of friendship. The communication must be a two-way effort where you are able to spell out your difference of opinion. It has to be appreciated that our best friend may have different ideologies but the feeling of love is mutual. Whenever in doubt always speak to your best friend and seek an explanation.
            A best friend understands your sentiments and will support you throughout your life. He or she is the first one to notice that you are a bit low and will aid you in solving your problem. Make time for your best friend and understand that the beauty of friendship develops by expressing. Make a pleasant picnic time annually or gather around as a family to enjoy together.
            As we age and achieve success we realize that friendship is our true wealth. One may forget a birthday but calling your best friend casually and asking for his well being is a great way to convey your love. If you have a certain misunderstanding with your best friend then spend no time contemplating and make the first move. Apologizing will only improve the friendship and a smile puts sets everything straight.

Indonesian textiles


Indonesia possess the greatest diversity of traditional textiles in the worl, from the colourful bark clothes of Kalimantan , irian jaya and Sulawesi, the plain weaves songket silk of Sumatra the beautiful batik from java and the rebowned ikat of eastern islands. For Indonesian, textiles reconfirm and maintain many old and hallowed associations and also aymbolizes wealth status and religious beliefs .
            This is about the symbolism of producting textile in java. The spinning and weaving of yarn were traditionally regarded as symbolic of the process of creation, and human birth in particular. Weaving was generally an exclusively female activity.
Men were permitted to participate only in the dyeing of certain colours of the thread, analoug with their role in human conception . pregnant, menstruating or sick women were excluded from the work. If a death occurred in the village , the weaving would stop at once, otherwise, the sprit of the departed would do an exact vengeance, bringing sickness upon the weaver and causing the threads to lose their strength .
            An tire language of textile develop. For example, the brown and white rahidup (patern of life) cloths of the bataks were presented to a woman of seven- month pregnant with her forst child, as ulos ni tondi ( a soul cloth ) . the sacred maa cloths of the torajans of souther Sulawesi are carefully kept in special baskets, and still considered necessary for all majorituals. Some maa are considered effective for the population of spirits and opening a powerfull cloth is said to bring immediate rainfall.
            Certain cloths, clours and mitivies were set aside for the exclusive use of kings and nobles and certainly, the all-purposes-usefull cloth is sarung or body wrap which is worn by the majority-men and women, childreb and old, the poor and the haves, throught Indonesian at any seasons .

Cinderella


Once upon a time there be a young girl named Cinderella who live with her stepmother and two stepsister.
            Cinderella’s stepmother and stepsisters be conceited and bad tempered. They treat cinderella very badly. Her stepmother make cinderella do the hardest work in the house, such as scrubbing the floor and cleaning the pots and pans. She give cinderella an old ragged dress to wear. The two stepsisters, on the other hand, do no work about the house, and their mother give them many handsome dresses ti wear.
            One day the two stepsisters receive an invitation to a ball that the king’s son be going to give at the palace. They be excited about this and spend so much time choosing the dresses they will wear. Cinderella can not help crying after they had left.
            “why are you crying,cinderelaa:” a voice ask. She look up and see her fairy godmother standing beside her. “because I want so much to go to the ball,” say cinderella.
            “well,” say godmother, “you’ve been such a careful, uncompalining, hardworking girl that iam going to see that you do go to the ball”.
            Magically, the fairy godmother change a pumpkin into a fine coach and mice into a coachman and two footmen. Her godmother tap cinderella’s ragged dress with her wand, and it become a beautiful ball gown. Then she give her a pair of pretty glass slippers.
            “now, Cinderella.” She say. “you must leave before midnight.” Then, away she drive in her beatiful coach. Cinderella be having a wonderfully good time. She dance again and again with the king’s son. Suddenly the clock begin to strike twelve. She run towards the door as quickly as she can. In her hurry, one of her glass slippers come off and left behind.
            A few days later the king’s son proclaim he will marry the girl whose foot fit the glass slipper. The king’s page come to cinderella’s house. Her stepsisters try on the slipper but it be too small for them no matter how hard they squeeze their toes into it. The king’s page let cinderella try on the slipper. She stick out her foot, and the page slip the slipper on . it fit perfectly.
            Finally, she be driven to the palace. The king’s son be overjoyed to see her again. They be married and live happily ever after .